Sunday, September 6, 2015

Latar Belakang Masuknya Kekuasaan Asing melalui Kongsi Perdagangan

Latar Belakang Masuknya Kekuasaan Asing melalui Kongsi Perdagangan
            Di zaman perekonomian Asia yang telah maju, perekonomian Eropa justru masih tertinggal jauh. Pusat perkembangan ekonomi dan politik dunia pada abad ke-14 s/d abad ke-15 adalah dunia Islam, khususnya imperium Turki Usmani (Ottoman) yang telah menguasai wilayah-wilayah strategis yang semula dikuasai oleh Romawi-Byzantium. Penguasaan  atas  wilayah-wilayah itu sekaligus telah menyekat jalur perdagangan dari Timur ke Barat dan mengakibatkan barang-barang dagangan dari Timur  seperti rempah-rempah  menjadi langka dan harganya melambung tinggi. Meskipun harganya relatif tinggi ternyata minat masyarakat Eropa waktu itu terhadap komoditi  itu tidak menurun, bahkan cenderung meningkat. Oleh karena itu. para penguasa dan pedagang Eropa berupaya mencari jalan alternatif ke daerah penghasil komoditi tersebut.
            Meningkatnya permintaan, baik dari Eropa maupun dari tempat lainnya seperti India secara tidak lengsung telah mendorong para produsen di kepulauan Nusantara, khususnya kepulauan Maluku memperluas tanaman ekspornya,  terutama pala dan cengkeh. Selain itu, di beberapa pulau seperti di Sumatera, dikembangkan pula komoditi lain yang juga diminati orang-orang Eropa, yaitu lada. Walaupun harganya hanya separuh rempah-rempah, namun waktu itu lada sudah termasuk komoditi ekspor yang penting dari wilayah Nusantara, bahkan Asia Tenggara. Menurut beberapa sumber, tanaman ini mulanya merupakan barang dagangan dari Kerala, pantai Malabar di India barat daya, yang dikenal oleh orang-orang Arab dan Eropa sebagai “negeri lada”. Sejak kapan lada dibumidayakan oleh penduduk Sumatera tidak begitu jelas.
            Pada permulaan abad pertengahan, orang-orang Eropa sudah mengenal hasil-hasil dari Dunia Timur, terutama rempah-rempah dari Indonesia. Dengan jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani (1453), mengakibatkan hubungan perdagangan antara Eropa dengan Asia Barat (Timur Tengah) menjadi terputus. Hal ini mendorong orang-orang Eropa mencari jalan sendiri ke Dunia Timur untuk mendapatkan rempah-rempah yang sangat mereka butuhkan. Melalui penjelajahan samudra, akhirnya bangsa-bangsa Barat berhasil mencapai Indonesia. Kedatangan bangsa-bangsa Barat di Indonesia pada mulanya lewat kongsi-kongsi perdagangan. Kongsi-kongsi perdagangan tersebut berusaha untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Indonesia melalui praktik monopoli.
Faktor Pendorong Bangsa Barat Pergi ke Dunia Timur
  1. Dikuasainya rute dan pusat-pusat perdagangan oleh orang-orang Islam.
  2. Adanya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu dengan diketemukan peta dan kompas, yang sangat penting bagi pelayaran.
  3. Adanya keinginan untuk mendapatkan rempah-rempah dari daerah asal (Daerah Timur), sehingga harganya lebih murah dan dapat memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
  4. Adanya keinginan untuk melanjutkan "Perang Salib" dan menyebarkan agama Nasrani ke daerah-daerah yang dikunjungi, termasuk Indonesia.
  5. Adanya jiwa petualangan, sehingga menggugah semangat untuk melakukan penjelajahan samudra. Pada mulanya, bangsa Barat datang ke Indonesia untuk berdagang. Tetapi kemudian, kongsi-kongsi perdagangan tersebut berusaha untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Indonesia melalui praktik monopoli.
Harap tinggalkan komentar :)

No comments:

Post a Comment