Latar Belakang
Masuknya Kekuasaan Asing melalui Kongsi Perdagangan
Di zaman
perekonomian Asia yang telah maju, perekonomian Eropa justru masih tertinggal
jauh. Pusat perkembangan ekonomi dan politik dunia pada abad ke-14 s/d abad
ke-15 adalah dunia Islam, khususnya imperium Turki Usmani (Ottoman) yang telah
menguasai wilayah-wilayah strategis yang semula dikuasai oleh Romawi-Byzantium.
Penguasaan atas wilayah-wilayah itu sekaligus telah menyekat jalur
perdagangan dari Timur ke Barat dan mengakibatkan barang-barang dagangan dari
Timur seperti rempah-rempah menjadi langka dan harganya melambung
tinggi. Meskipun harganya relatif tinggi ternyata minat masyarakat Eropa waktu
itu terhadap komoditi itu tidak menurun, bahkan cenderung meningkat. Oleh
karena itu. para penguasa dan pedagang Eropa berupaya mencari jalan alternatif
ke daerah penghasil komoditi tersebut.
Meningkatnya
permintaan, baik dari Eropa maupun dari tempat lainnya seperti India secara
tidak lengsung telah mendorong para produsen di kepulauan Nusantara, khususnya
kepulauan Maluku memperluas tanaman ekspornya, terutama pala dan cengkeh.
Selain itu, di beberapa pulau seperti di Sumatera, dikembangkan pula komoditi
lain yang juga diminati orang-orang Eropa, yaitu lada. Walaupun harganya hanya
separuh rempah-rempah, namun waktu itu lada sudah termasuk komoditi ekspor yang
penting dari wilayah Nusantara, bahkan Asia Tenggara. Menurut beberapa sumber,
tanaman ini mulanya merupakan barang dagangan dari Kerala, pantai Malabar di
India barat daya, yang dikenal oleh orang-orang Arab dan Eropa sebagai “negeri
lada”. Sejak kapan lada dibumidayakan oleh penduduk Sumatera tidak begitu
jelas.
Pada permulaan
abad pertengahan, orang-orang Eropa sudah mengenal hasil-hasil dari Dunia
Timur, terutama rempah-rempah dari Indonesia. Dengan jatuhnya Konstantinopel ke
tangan Turki Usmani (1453), mengakibatkan hubungan perdagangan antara Eropa
dengan Asia Barat (Timur Tengah) menjadi terputus. Hal ini mendorong
orang-orang Eropa mencari jalan sendiri ke Dunia Timur untuk mendapatkan
rempah-rempah yang sangat mereka butuhkan. Melalui penjelajahan samudra,
akhirnya bangsa-bangsa Barat berhasil mencapai Indonesia. Kedatangan
bangsa-bangsa Barat di Indonesia pada mulanya lewat kongsi-kongsi perdagangan.
Kongsi-kongsi perdagangan tersebut berusaha untuk menguasai perdagangan
rempah-rempah di Indonesia melalui praktik monopoli.
Faktor Pendorong Bangsa Barat Pergi ke Dunia Timur
- Dikuasainya
rute dan pusat-pusat perdagangan oleh orang-orang Islam.
- Adanya
kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu dengan
diketemukan peta dan kompas, yang sangat penting bagi pelayaran.
- Adanya
keinginan untuk mendapatkan rempah-rempah dari daerah asal (Daerah Timur),
sehingga harganya lebih murah dan dapat memperoleh keuntungan yang
sebesar-besarnya.
- Adanya
keinginan untuk melanjutkan "Perang Salib" dan menyebarkan agama
Nasrani ke daerah-daerah yang dikunjungi, termasuk Indonesia.
- Adanya
jiwa petualangan, sehingga menggugah semangat untuk melakukan penjelajahan
samudra. Pada mulanya, bangsa Barat datang ke Indonesia untuk berdagang.
Tetapi kemudian, kongsi-kongsi perdagangan tersebut berusaha untuk
menguasai perdagangan rempah-rempah di Indonesia melalui praktik monopoli.
Harap tinggalkan komentar :)
No comments:
Post a Comment